Pict by canva
Masih bisakah atmamu menerima kalam-kalam,
sebagaimana dulu kukuh menyinggahi kalbu?
Masih adakah rasa pada bait-bait
yang dulu selalu kau lantunkan
kala fajar dan senja?
Masih adakah derai air matamu
yang tanpa sengaja menitik
pada kalimat-kalimat penuh makna?
Masihkah kau sisihkan sebuah ruang
pada relung sukma untuk kembali terisi?
Atau kini penuh dengan ilalang liar,
yang kau pelihara
di antara taman-taman bunga?
Tertancap pada hati
Meninggalkan nganga luka
Mungkin mekar ilalang telah merebak,
menenggelamkan kuncup
yang belum sempat merekah.
Kini, bunga itu masih berharap semi.
- Yogyakarta,
25102021-17:01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for visiting my blog :)